Friday 22 September 2017

Pecinta pemilik ilmu

Siang ini aku barusaja bertemu dengan beliau, dosen favoritku. Hhhaha
Bukan karena apa, karena beliau benar- benar membuatku kagum. Cerdas dan ulet. Hafidz dan dosen s2 di kampusku. Hwahaha. Im pround of you pak mas 😍
"ojo wedi, podo menungsone. Sing penting sinau" begitu beliau mengajariku selama membimbingku dalam menyelesaikan skripsiku. Dan sekarang sedang menempung jenjang s3.
Ah bapaak, 😍😍😍

Entah apa yang membuatku tenang ketika melihat beliau. Ilmunya seabrek tapi masih saja terlihat sederhana. Istrinya spesial mengurus rumah tangga dan mengajar pengajian anak anak di rumahnya. Dan beliau mengajar di almamaternya dulu dan menyimak hafalan santri pondok lamanya. Dan sebagai dosen di kampusku. Beliau dikarunia dua putra yang keduanya terlihat mengikuti jejak ayahnya.
Terlihat sekali, sopan santun antara keluarga tersebut, sepertinya sedari kecil mereka (red. Pak dosen dan istri) selalu mengajari bertata krama dengan sesamanya. Tutur katanya santun dan sopan. Tidak jarang menggunakan bahasa krama sebagaimana orangtua bertutur. Pun ketika  pak dosen bersama dengan mahasiswanya, sesekali berbahasa krama,

ah entah aku sedang sangat terkesima dengan kehidupan beliau. Yang kufikirkan hanya satu, bagaimana perjuangan mereka ketika membentuk anak yang demikian? Dan keliarga yang terlihat sangat menghargai satu sama lain.

Teringat ketika istri pak dosen bercerita tentang beliau, (red.pak dosen). Setiap kali pak dosen mendapat ilmu baru, beliau akan berbagi dengan istrinya. Tak ayal, jika tanpa sekolah s2 pun sang istri dapat menikmati keluasan ilmu melalui suaminya. Bolehlah jika mendambakan keluarga yang demikian 😆😆

Saya merawat anak anak, suami belajar dan bekerja. Jika ada yang baru diketahui, suami berbagi kepada istri. Dududuh, mulai ngantuk kali, mulai mengigau kemana mana 😂😂
Sudah dulu ya guys, kapan kapan kalo ketemu beliau aku ceritain lagi. Hihi

No comments:

Post a Comment