Friday 10 April 2015

Aneh=> part 1

Mata itu begitu menggelitikku.  Tatapannya yang tajam seakan tengah menyusun pasukannya untuk segera menyerangku, aku takut sungguh. Begitupun dengan ruangan ini, seperti ruangan yang kedap suara. Bagaimana tidak? Diskotik yang terletak disampingnya pun seolah membisu. Padahal jika sudah di ujung pintu diakotik itu, tak semua telinga akan siap mendengar lantunan musiknya yang tak wajar, sungguh amat keras. Sejujurnya aku sangat berat untuk bertahan menatap mata itu. Sangat tajam, menyayat. Andai saja aku diizinkan untuk singgah ke tempat lain sejenak, maka aku akan meninggalkan tempat ini beserta apapun yang terdapat di dalamnya. Tentu tak lepas dari tatapan mata itu. Namun, Ahh mustahil.
"Sudah berapa lama kamu menungguku? " ucapnya kemudian,
"Setengah jam yang lalu" jawabku singkat. Sebenarnya aku ingin memanggil dengan sebutan yang tepat untuk lelaki itu, tapi apalah, aku pun belum juga menemukan panggilan yang tepat untuknya.
"Apa kamu sudah siap? " seketika jantungku berdegup kencang, tatapan mata itu kembali menatap mataku. Anak matanya yang hitam pekat seketika menusuk salah satu jantungku yang sedang berdegup kencang. Andai saja aku bisa membayangkan sebelumnya. Aaah aku terlalu lugu untuk memikirkan hal-hal yang tak terfikirkan sebelumnya. Dadaku tak kunjung menbaik setelah ia menanyakan kesiapanku. Sebenarnya apa yang akan terjadi dengan malamku??
*to be continue

No comments:

Post a Comment