Wednesday 20 September 2017

Aku dan hujan bulan juni


Bulan juni memang mengesankan. Dimana aku dilahirkan di dunia, dimana aku dihadirkan oleh sang Ilahi untuk menemui orang orang tersayang. Ayah ibu adik saudara kekuarga. Dan teman teman yang datang dan pergi sesuai dengan ceritaNya. Aku terlahir di bulan juni, itulah mengapa aku begitu terkesan ketika seorang penulis favorit menuliskan cerita di bulan juni. Makasii bapak sapardi, rasanya aku ingin menjadi pingkan untuk bertemu dengan sarwono yang sangat mengagumkan. Aku juga ingin menikmati kisah cinta yang tentram sebagaimana kisah mereka, ah sayang belum tuntas pingkan dan sarwononya.. 
Pingkan dan sarwono. Sepasang kekasih yang saling menjaga hati. Saling menguatkam satu sama lain. Ah, yang paling kusuka saat sarwono mengingat kalimat pingkan. "jangan cengeng sar" dengan nada khas dan sangat kokoh bertahan di benak sarwono. Ah, aku suka. Entah sampai detik ini kubaca berkali kali pun aku masih suka tersipu. Hihi alay dikit laah.. Ini pernggalan kalimat yang kusuka, sangat kusuka.
Bagaimana mungkin seseorang memiliki keinginan untuk mengurai kembali benang yang tak terkirakan jumlahnya dalam selembar saputangan yang telah ditenunnya sendiri. Bagaimana mungkin seseorang bisa mendadak terbebaskan dari jaringan benang yang susun-bersusun, silang-menyilang, timpa-menimpa dengan rapi di selembar selembar saputangan yang sudah bertahun-tahun lamanya ditenun dengan sabar oleh jari-jarinya sendiri oleh kesunyiannya sendiri oleh ketabahannya sendiri oleh tarikan dan hembusan napasnya sendiri oleh rintik waktu dalam benaknya sendiri oleh kerinduannya sendiri oleh penghayatannya sendiri tentang hubungan hubungan pelik antara perempuan dan laki-laki yang tinggal di sebuah ruangan kedap suara yang bernama kasih sayang. Bagaimana mungkin.
Hujan bulan juni -
Sapardi djoko damono
Pengen pingkan melipat jarak tapi belum kuat beli. Hahaha
Mau banget kok kalo ada yang beliin 

No comments:

Post a Comment