Thursday, 1 March 2018

Pengasuhan anak

"pengasuhan anak dengan orang tua dan orang lain itu hasilnya berbeda"

Semakin kesini semakin kupahami pahwa secara tidak langsung kalimat tersebut memang benar adanya. Aku memang bukan jurusan psikologi atau apapn yang berkenaan dengan jiwa seseorang. Hanya saja hidupku yang mengajari semua hal. Aku hanya ingn berbagi kepada kalian. Ah entahlah aku benar sedang mempelajari itu.

Aku hidup diantara anak-anak dengan latar belakang yang berbeda. Baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Aku ditakdirkan untuk mendampingi keseharian mereka. Kebetulan kali ini aku sedang memegang 39 anak dengan tingkat pendidikan yang berbeda pula.

Bisa dibayangkan gimana ngerumat anak orang segitu banyak? Gimana kalo sakit? Gimana kalo butuh ini dan itu? Gimana pas di sekolahnya? Hahaha. But, itu memang tidak untuk difikirkan tapi dijalani. Ketika Tuhan sedang menaruh kita di tempat tersebut, pasti Tuhan juga memberi kemampuan untuk kitanya. Begitu si kalo kata orang2 di sekelilingku. Hehe

Dari anak anak sejumlah tersebut, mereka memiliki cara berfikir yang beragam. Ada pula yang penurut, ada yang penuntut. Ada juga yang keras kepala tapi juga ada yang sabar. Dan well aku jamin bakal ada ditemukan di dunia ini dg semua karakter mereka di kamar. Hahaha alay

Hari ini aku hanya ingin berbagi. Bahwa memang peranan orang tua dalam mengasuh anak itu mempengaruhi sifat dan karakteristik anak. Maka tak salah jika pembentukan karakter anak itu dimulai dari orang tua. Ketika orang tua memberikan contoh yang baik pasti akan ikut baik, begitu sebaliknya.

Dan yang lebih berpengaruh lagi, cara berfikir anak. Aku taunya dari mereka yang diasuh sendiri oleh orang tua dengan anak yang dititipkan di nenek atau saudaranya apalagi ornag lain. Nyata banget perbedaannya.

Anak yang diasuh orang tua jauh lebih bisa diarahkan, lebih mudah untuk diajak bicara dan cenderung mudah memahami satu sama lain. Sedangkam yang diasuh oleh orang lain, cenderung "sak karepe dwe" susah diatur dan keras kepala. Bahkan dengan orang tuanya sendiri cenderung tidak manut.

Oiya ini pas masih kecilnya ya, masa baby sampai sd. Ketika anak selalu diberi perhatian dan kepercayaan yang baik, maka ke depannya kemungkinan besar dia akan menjadi baik pula. Ini hanya menurut penelitianku sendiri ya, sama temen2 yang lain senasib seperjuanganku. Dan hal itu dampak buruknya bisa mempengaruhi masa depan si anak.

So, buat kalian para calon ibu kalo punya anak diusahakan diasuh sendiri ya, kasihan anaknya juga apalagi kalai sampai kurang kasih sayang. Hehehe

Maafkan keberantakan bahasaku, sudah lama tak menulis heh see you next :D

Thursday, 9 November 2017

Perjalanan Hidup

'Selamat hari jumat'
Kini, aku sudah benar benar merasa kembali.
Kembali menyelami hidup yang semakin berarti
Kembali menemui keelokan perjalanan ilahi
Kembali menapaki serpihan rasa yang berarti

Pagi ini, memang aku merindumu
Namun aku lebih merinduNya
DiriNya cukup menenangkan kita.
Kadang berfikir bertemu kepadaNya mungkin indah,
Namun semakin kesini semakin ku mengerti
Bahwa semuaku tak cukup untuk tiket bertemu denganNya.

Aku pernah terpuruk akan rasa bukan?
Kau tau itu, dan meski kau tak mampu merasakan seperti adanya
Kau penawar kala itu,
Terimakasih pernah turut serta mewarnai kertas buram di hatiku,
Warnamu indah, tak seperti sebelummu.
Kali ini jauh lebih indah.
Namun juga belum kutemukan titik akhir.
Mungkin temu adalah penentu, apakah koma penjeda cerita atau titik pengusainya.

Kau tau,
Sedari kemarin banyak hal yang datang kepadaku.
Sosial, kemasyarakatan, pendidikan, keluarga dan banyak hal.
Dan bayangmu, masih terpaku di sini. Di palung hatiku.
Maaf, jika aku masih begini..

Kita memang tidak saling melupakan, tetapi tidak saling mengabari dan perlahan menghilang. 😊
Benar begitu bukan?

Wednesday, 27 September 2017

Belajar dari lubang dan tali


Belajar dari lubang dan tali
Selamat malam
Kali ini aku tak lagi menceritakan seseorang
Aku hanya akan menulis tentang apa yang terjadi hari ini
Sedari semalam keadaanku yang tak baik ternyata berdampak pada hariku, ya hari ini. Sedari pagi yang kacau, ya ternyata benar benar berantakan karena apa yang kurencanakan sebelumnya gagal total.
Mulanya aku berencana menyelesaikan bab 1 & 2 ku untuk bimbingan siang, nyatanya aku tak kuasa menyelesaikannya. Sedari tadi aku hanya menikmati kepiluan. Hahaha bodoh sekali telah menghabiskan waktu hanya untuk hati. Tapi memang begitulah adanya. Kedua, aku gagal menikmati pengalamanku di suatu sekolah yang ingin ku pelajari. Karena keadaanku yang kacau, bhkan aku tak lagi mampu memahami sms dari pihak sekola yang sebenarnya semua orang paham. Dan sayang sekali. Waktuku hri ini sungguh tidak bermanfaat. Ketiga, mulanya aku berencana untuk bertemu dengan rekan kantor tempatku berproses, gagal pula karena aku lupa dan terlanjur tak kuasa melangkah. Ah hariku sia sia lagi.

Aku kadang cemburu dengan mereka yang mampu menanggalkan keadaan tak baiknya untuk mlakukan hal yang bermanfaat. Ya, aku pernah begitu mampu, tapi entah tentang ini aku selalu begini.
Namun ada hal kecil yang barusaja aku selesaikan dan berhasil.
Coba tebak apa? Hahaha
Sebatas memasukkan tali jaket satu satunya milikku yang telah lama tersangkut. Ya, jaket ini. Jaket perjuangan, jaket kenangan, jaket kesederhanaan.
Hihihi
Aku terlalu menyayangkan jika ini dialumnikan, tapi memang nyatanya aku belum lagi kuasa untuk membeli jaket model apapun. Bukan tak mau, namun tak mampu.

Mulanya aku merasa tak mampu, kucoba memasukkan dengan jarum. Tapi yang ada aku semakin tertusuk berkali kali. Kemudian akhirnya aku melepasnya. Kupikir, hanya peniti yang bisa membantuku untuk memasukkannya, tapi aku terfikir lain dengan menali bagian ujung dg tali yg kecil. Tentunya agar muat masuk lobang dan ditarik ke ujung satunya.

Perjalanan panjang telah dimulai, kutarik pelan pelan. Sedi memang karena tidak segera selesai, karena menghabiskan waktuku yang banyak. Tapi dari situ aku belajar. Betapa hidup ini hrus dinikmati prosesnya. Betapa keadaan tidak selalu sesuai dengan pikiran kita. Betapa lelah menanto dan belajar untuk bersabar dalam menapakinya. Ya bagaimanapun otu adalah pelajaran bagiku. Karena sepenuhnya hari ini aku tak berhasil melaksanakan apa yang telah kurencanakan. Terlanjur lelah dengan diriku sendiri. Terlanjur kehilangan semangat hidup. Sungguh. Benar benar putus asa yang kurasakan sedari tadi.
Seperti pernah merasakan ini sebelumnya dengan keadaan yang berbeda. Dengan masa yang jauh lebih singkat daripada yang telah berjalan.

Jaket kenangan
Penuh perjuangan untuk mendapatkannya
Penuh kehangatan di setiap pemakaiannya
Penuh kenangan disetiap seratnya
Hihi, adapula kenangan lubang akobat rokok yang kala itu aku ngomel sekali.
Meski keadaannya yang tak lagi sempurnya, meski talinya yang tak sama, tapi aku masih sangat menyukainya.
Bukan apa apa, hanya aku belum mampu untuk menduakannya, jaket kesayanganku.
Hahaha
Hujan september,
Rabu, 27 september 2017
19.15 am

Tuesday, 26 September 2017

hari ini,

Hari ini aku belajar melepasmu
Semula aku penuh dengan cemburu
Membuta akanmu
Membisu denganmu
Menuli selainmu
Tak izinkan yang lain denganmu
Tapi hari ini aku belajar melepasmu
Membiarkan yang lain bersamamu,
Ya denganmu,
Kau yang penuh dengan kesempurnaan bagiku
Kau yang penuh dengan harapan besarku
Kau yang penuh dengan kenyamanan bagiku
Kau yang penuh dengan kedambaan semuaku
Yah, kau.
Kau yang kini mulai menempati masa laluku
Kau yang diamini oleh keluargaku
Kau yang..
Ah, aku sudah menghabiskan apapun yang ada dalam otakku
Aku menyayangimu lebih dari diriku
Dan begitulah kebodohanku,
Pendambamu bukan hanya aku,
Banyak sekali yang bahkan telah mampu menyamankanmu
Yang mampu mendekapmu lebih hangat daripadaku
Yang mampu menundukkan pandanganmu daripadaku
Yang mampu menguatkanmu dalam langkahmu daripadaku
Yang mampu membebaskanmu dari jeratan kasih sayangku
Aku tak mengapa, asal itu bahagia untukmu
Ya, aku tak mengapa tanpamu,
Mungkin memang kau bukan untukku

Jombang, 26 sept 2017
18.59 AM

Kau#part3

Sunday, 24 September 2017

Tentang kalian 😘


Jangan tanya mereka siapa 😆 soalnya aku pasti akan jelasin semuanya. Hahaha

cobabtebak aku yang mana 😂
Aku yang paling depan deh pokoknya. 
Hihi 
Selalu bahagia jika bersama mereka. 😆😁

Depanku namanya apin
Adek adek serasa semuran 😛
Paling gila diantara kita semua. Haha. Maafkan daku piin, 
bendahara kece yang gabisa nahan kalo diajak jalan. Tapi kalo udah nyangkut soal duit pondok, susah buat diajak kompromi. Sangat jeli dan terkendali. Hmm
jangan tanya soal pendidikan. Dia sudah lulus s1 hukum keluarga, dan sedang menempuh pasca sarjana di kampus dan jurusan yang searah. 
Jago bikin dunia kita hidup pokoknya, paling gokil dan ga jaiman. Hmm
Untuk lengkapnya tunggu edisi selanjutnya yaak. 😂

Samping kiri aku namanya mamah hen. 
Do you know kenapa kita panggil mamah? Soalnya dia palingbtelaten diatara kita semua. Soal keuangan, apalagi soal bisnis kita, raissa florist. Pasti dia yang harus megang uangnya, kalo ga gitu ambuar kena kita bertiga. Hihi

Dia sama kek aku, ga lanjut pasca tapi lebih banyak acara dan berbeda jauh denganku. Hihi. Hoby macak dan jago macakin. Bayangin coba, kita pas mau wisuda selain nyari duit semalaman melek buat garap order bunga, dia paginya langsung macak i kita semua. Kalo ga hobi dan kesenangan pasti ogah banget dah 😂😂😂 
Meski paginya pas acara wisuda kita bobok cantik di deretan kursi wisudawan. Hahaha maafkan kami pak dosen.. 😅😅😅 sekarang sudah mulai move on dari masalalu kelamnya dan merajut tali kasih dengan gus sebelah. Hihi. Semoga jodoh ya mah, biar ga gegana lagi kek aku. Huwaaahh 🙈🙈🙈

Next, our koordinator ketjhe. Aida or badul. Dia dokter cinta abal abalannya aku. Hahaha. Pas lagi gegana gegana masalah hati, dia yang lurusin. Hemm biasa berkutat soal hati dan perasaan. Hwhaaha piss dul. Dia sama kek apin, sedang menapaki tahap pasca, Teges dan pinter. Tapi kadang ketularan gila kayak kita2. Whahaha. Dan sejak terjebak cinta dengan penulis jagoan, dia jadi turut menggila sasrta. Ups. Semoga jodoh sama pak guru yaak duul 😍😋  tapi jangan nikah duluin aku. Wkwk 

terimakasih telah menemaniku, menapaki detik detik kehidupan dengan sejuta doa dan harapan. Terimakasih atas kegilaan kita selama ini. Jangan waras dulu ya sampe bener2 kuat menapaki langkah selanjutnya. Sayang kaliaaan 😍😘😚



Friday, 22 September 2017

Pecinta pemilik ilmu

Siang ini aku barusaja bertemu dengan beliau, dosen favoritku. Hhhaha
Bukan karena apa, karena beliau benar- benar membuatku kagum. Cerdas dan ulet. Hafidz dan dosen s2 di kampusku. Hwahaha. Im pround of you pak mas 😍
"ojo wedi, podo menungsone. Sing penting sinau" begitu beliau mengajariku selama membimbingku dalam menyelesaikan skripsiku. Dan sekarang sedang menempung jenjang s3.
Ah bapaak, 😍😍😍

Entah apa yang membuatku tenang ketika melihat beliau. Ilmunya seabrek tapi masih saja terlihat sederhana. Istrinya spesial mengurus rumah tangga dan mengajar pengajian anak anak di rumahnya. Dan beliau mengajar di almamaternya dulu dan menyimak hafalan santri pondok lamanya. Dan sebagai dosen di kampusku. Beliau dikarunia dua putra yang keduanya terlihat mengikuti jejak ayahnya.
Terlihat sekali, sopan santun antara keluarga tersebut, sepertinya sedari kecil mereka (red. Pak dosen dan istri) selalu mengajari bertata krama dengan sesamanya. Tutur katanya santun dan sopan. Tidak jarang menggunakan bahasa krama sebagaimana orangtua bertutur. Pun ketika  pak dosen bersama dengan mahasiswanya, sesekali berbahasa krama,

ah entah aku sedang sangat terkesima dengan kehidupan beliau. Yang kufikirkan hanya satu, bagaimana perjuangan mereka ketika membentuk anak yang demikian? Dan keliarga yang terlihat sangat menghargai satu sama lain.

Teringat ketika istri pak dosen bercerita tentang beliau, (red.pak dosen). Setiap kali pak dosen mendapat ilmu baru, beliau akan berbagi dengan istrinya. Tak ayal, jika tanpa sekolah s2 pun sang istri dapat menikmati keluasan ilmu melalui suaminya. Bolehlah jika mendambakan keluarga yang demikian 😆😆

Saya merawat anak anak, suami belajar dan bekerja. Jika ada yang baru diketahui, suami berbagi kepada istri. Dududuh, mulai ngantuk kali, mulai mengigau kemana mana 😂😂
Sudah dulu ya guys, kapan kapan kalo ketemu beliau aku ceritain lagi. Hihi

Wednesday, 20 September 2017

Aku dan hujan bulan juni


Bulan juni memang mengesankan. Dimana aku dilahirkan di dunia, dimana aku dihadirkan oleh sang Ilahi untuk menemui orang orang tersayang. Ayah ibu adik saudara kekuarga. Dan teman teman yang datang dan pergi sesuai dengan ceritaNya. Aku terlahir di bulan juni, itulah mengapa aku begitu terkesan ketika seorang penulis favorit menuliskan cerita di bulan juni. Makasii bapak sapardi, rasanya aku ingin menjadi pingkan untuk bertemu dengan sarwono yang sangat mengagumkan. Aku juga ingin menikmati kisah cinta yang tentram sebagaimana kisah mereka, ah sayang belum tuntas pingkan dan sarwononya.. 
Pingkan dan sarwono. Sepasang kekasih yang saling menjaga hati. Saling menguatkam satu sama lain. Ah, yang paling kusuka saat sarwono mengingat kalimat pingkan. "jangan cengeng sar" dengan nada khas dan sangat kokoh bertahan di benak sarwono. Ah, aku suka. Entah sampai detik ini kubaca berkali kali pun aku masih suka tersipu. Hihi alay dikit laah.. Ini pernggalan kalimat yang kusuka, sangat kusuka.
Bagaimana mungkin seseorang memiliki keinginan untuk mengurai kembali benang yang tak terkirakan jumlahnya dalam selembar saputangan yang telah ditenunnya sendiri. Bagaimana mungkin seseorang bisa mendadak terbebaskan dari jaringan benang yang susun-bersusun, silang-menyilang, timpa-menimpa dengan rapi di selembar selembar saputangan yang sudah bertahun-tahun lamanya ditenun dengan sabar oleh jari-jarinya sendiri oleh kesunyiannya sendiri oleh ketabahannya sendiri oleh tarikan dan hembusan napasnya sendiri oleh rintik waktu dalam benaknya sendiri oleh kerinduannya sendiri oleh penghayatannya sendiri tentang hubungan hubungan pelik antara perempuan dan laki-laki yang tinggal di sebuah ruangan kedap suara yang bernama kasih sayang. Bagaimana mungkin.
Hujan bulan juni -
Sapardi djoko damono
Pengen pingkan melipat jarak tapi belum kuat beli. Hahaha
Mau banget kok kalo ada yang beliin 